Sikathabisnews |JAKARTA ~~~ Bupati Takalar, H. Mohammad Firdaus Daeng Manye, menjalani pemeriksaan intensif oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa (5/8/2025), di Gedung Merah Putih, Jakarta.
Ia diperiksa terkait dugaan korupsi dalam proyek digitalisasi SPBU milik PT Pertamina (Persero) periode 2018–2023.
Pemeriksaan terhadap Firdaus bukan sebagai kepala daerah, melainkan dalam kapasitasnya sebagai mantan Direktur Utama PT PINS Indonesia, anak usaha Telkom Group yang terlibat dalam proyek tersebut.
“Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK sejak pukul 09.30 WIB,” ungkap Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dalam keterangan tertulis.
Selain Firdaus, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap lima saksi lainnya dari berbagai perusahaan swasta yang diduga terlibat dalam proyek ini. Mereka adalah:
David Chen (Karyawan PT Sempurna Global Pertama)
Aris Lestari (Pihak PT Pojok Celebes Mandiri)
Riatmaja Jamil (Direktur PT Jaring Mal Indonesia)
Indra Aris Kurniawan (Komisaris PT Jaring Mal Indonesia)
Suhardi Tjoa (Direktur PT Star Global Indonesia)
Hingga berita ini ditulis, hanya Aris Lestari yang telah memenuhi panggilan penyidik. Keempat saksi lainnya belum dipastikan kehadirannya.
KPK sendiri telah menetapkan tersangka dalam kasus ini sejak Januari 2025. Namun, identitas dan jumlah tersangka masih dirahasiakan demi kepentingan penyidikan.
Sebelumnya, pada 21 Juli 2025, penyidik juga memanggil dua saksi dari PT Telkom, yaitu Agil Saputro dan Mardirin, yang diduga mengetahui proses pengadaan barang dan jasa dalam proyek digitalisasi tersebut.
Proyek digitalisasi SPBU Pertamina ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan transparansi transaksi, namun justru diduga menjadi ladang praktik korupsi berjamaah yang merugikan negara.
KPK belum mengungkap lebih lanjut mengenai materi pemeriksaan terhadap para saksi, namun penelusuran menyebutkan keterlibatan para pihak dalam pengelolaan dana investasi dan pengadaan teknologi dalam proyek digitalisasi tersebut.
Kasus ini diprediksi akan terus bergulir dan membuka lebih banyak nama yang terlibat***Tim/Red/R21